Dalam ajaran Islam, Nabi Muhammad SAW dikenal sebagai sosok penuh kasih terhadap hewan dan makhluk hidup lainnya. Beliau mengajarkan umatnya untuk memperlakukan hewan dengan kasih sayang, bahkan terdapat banyak hadits yang menekankan pentingnya menjaga hak dan kesejahteraan hewan. Namun demikian, terdapat beberapa jenis hewan yang secara khusus tidak disukai atau bahkan diperintahkan untuk dibunuh oleh Nabi SAW dalam konteks tertentu. Kali ini kita akan membahas secara panjang dan detail mengenai hewan-hewan yang dibenci Nabi, lengkap dengan dalil hadits, alasan etis dan medis, serta pemahaman yang seimbang sesuai tuntunan Islam.
Prinsip Umum Islam terhadap Hewan
Islam Melarang Kekerasan terhadap Hewan
Islam adalah agama yang menjunjung tinggi kasih sayang. Dalam sebuah hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
“Seorang wanita disiksa karena seekor kucing yang dikurungnya hingga mati. Ia tidak memberinya makan dan tidak pula membiarkannya mencari makan sendiri.”
Hadits ini menunjukkan betapa besarnya perhatian Islam terhadap perlakuan manusia terhadap hewan.
Hukum Membunuh Hewan dalam Islam
Hewan yang di benci Nabi, pembunuhan hewan hanya diperbolehkan dalam keadaan darurat, seperti membahayakan keselamatan, mengganggu kehidupan, atau dalam konteks makanan halal. Nabi Muhammad SAW juga menetapkan jenis-jenis hewan tertentu yang boleh dibunuh karena sifatnya yang membahayakan manusia dan kehidupan sosial.
Hewan-Hewan yang Dibenci atau Diperintahkan untuk Dibunuh
Tikus

Rasulullah SAW menyebut tikus sebagai “hewan fasik” (fawasiq). Dalam hadits riwayat Muslim:
“Lima jenis hewan yang boleh dibunuh walaupun sedang ihram: tikus, kalajengking, burung gagak, burung elang, dan anjing gila.” (HR. Muslim)
Tikus dianggap berbahaya karena membawa penyakit, merusak makanan dan rumah, serta memiliki perilaku yang merugikan manusia.
Hewan yang Dibenci Nabi: Anjing Gila

Meskipun Islam tidak membenci anjing secara umum, anjing gila termasuk yang diperintahkan untuk dibunuh karena dapat menularkan penyakit berbahaya seperti rabies. Dalam hadits shahih disebutkan bahwa anjing gila merupakan hewan yang mengancam keselamatan masyarakat.
Hewan yang Dibenci Nabi: Kalajengking

Makhluk berbisa ini juga diperintahkan untuk dibunuh karena ancamannya terhadap keselamatan manusia. Dalam berbagai riwayat, Rasulullah SAW pernah membunuh kalajengking yang menyengatnya saat sedang shalat. Ini menunjukkan tindakan tersebut diperbolehkan meski dalam kondisi ibadah.
Hewan yang Dibenci Nabi: Burung Gagak dan Elang

Burung gagak dan burung elang disebut dalam hadits sebagai hewan yang boleh dibunuh karena dianggap sering mencuri, merusak, dan menyerang hewan lain. Meski demikian, konteksnya lebih pada jenis yang mengganggu dan bukan seluruh spesies burung tersebut.
Hewan yang Dibenci Nabi: Ular

Rasulullah SAW juga memerintahkan untuk membunuh ular, khususnya yang berada di dalam rumah. Namun dalam riwayat lain, terdapat peringatan untuk berhati-hati karena bisa jadi ular tersebut adalah jin yang menjelma. Oleh karena itu, dianjurkan memberi peringatan selama tiga hari sebelum membunuhnya, kecuali dalam keadaan darurat.
Pemahaman yang Seimbang
Bukan Kebencian Personal
Penting dipahami bahwa istilah “dibenci” dalam konteks ini bukan berarti Nabi SAW memiliki kebencian personal terhadap hewan-hewan tersebut, melainkan lebih kepada larangan syariat yang bertujuan untuk melindungi manusia dari bahaya.
Tidak Berarti Semua Anjing atau Burung Haram
Dalam Islam, anjing bukan hewan haram secara mutlak. Bahkan, terdapat kisah tentang anjing Ashabul Kahfi yang diabadikan dalam Al-Qur’an. Islam hanya melarang memelihara anjing sebagai hewan peliharaan rumah kecuali untuk fungsi tertentu seperti penjaga, pemburu, atau penggembala.
Pelajaran dari Sikap Nabi terhadap Hewan
Kasih Sayang terhadap Hewan
Meski ada beberapa hewan yang diperintahkan untuk dibunuh, sikap umum Rasulullah adalah sangat lembut terhadap hewan. Beliau tidak pernah menyiksa hewan, selalu menganjurkan pemberian makan, dan memperlakukan makhluk hidup sebagai bagian dari ciptaan Allah yang harus dihormati.
Keseimbangan antara Manusia dan Alam
Islam mengajarkan untuk tidak merusak ekosistem. Hewan-hewan yang diperintahkan untuk dibunuh pun memiliki alasan jelas, bukan karena kebencian buta, melainkan berdasarkan nilai maslahat (manfaat umum).
Alasan Islam Membunuh Hewan
Islam bukan agama yang membenci hewan. Sebaliknya, ajarannya mengatur dengan sangat rinci tentang bagaimana manusia harus hidup berdampingan dengan makhluk lainnya. Beberapa hewan disebut oleh Nabi SAW sebagai hewan yang boleh dibunuh bukan karena kebencian, tetapi karena alasan keamanan dan kesehatan.
Pemahaman ini penting agar tidak terjadi kesalahpahaman bahwa agama memusuhi hewan tertentu. Justru dari sikap Rasulullah SAW, kita belajar untuk bijak, adil, dan penuh kasih dalam memperlakukan setiap makhluk hidup.